Senin, 28 Mei 2018

Berikut adalah contoh makalah yang baik…
Jika salah tolong di beri masukan…
Terima kasih….

Judul makalah : sejarah peradaban islam pada masa bani umayyah...


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      LatarBelakang
Sejarah Peradaban Islam adalah sesuatu yang wajib kita ketahui sebagai umat Islam, karena dari Sejarah Peradaban Islam tersebut kita dapat belajar banyak hal dan banyak nilai-nilai moral yang kita dapat seperti mempelajari hasil kebudayaan pada suatu peradaban dan sistem pemerintahannya. Dari sinilah kita akan memperoleh nilai-nilai sosial, moral, budaya, pendidikan dan politik. Kesemuanya itu dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita, maka hal inilah yang melatar belakangi disusunnya makalah ini.
1.2.      Rumusan Masalah
Dari latarbelakangdiataskamidapatmerumuskanbeberapamasalah :
·         Sejarah berdirinya Bani Umayyah
·         Masa kejayaan Bani Umayyah
·         Masa kemunduran Bani Umayyah
·         Khalifah khalifah pada masa Bani Umayyah
1.3.      Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingindicapaiolehkami, diantaranyaadalah :
·         UntukmengetahuisejarahberdirinyaBaniUmayyah
·         Untukmengetahuimasa-masakejayaanBaniUmayyah
·         Untukmengetahuimasa kemundurandankehancuranBaniUmayyah
·         Untuk mengetahui Khalifah khalifah pada masa Bani Umayyah
·         SebagaitugaskelompokuntukmemenuhitugasmatakuliahSejarahPeradaban Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebutan daulat umayyah berasal dari Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf. Ketika Ali bin Abi Thalib naik menggantikan kedudukan Khalifah Ustman bin Affan, Muawiyyah selaku gubernur di Syam ( Syria ) membentuk partai yang kuat dan menolak untuk memenuhi perintah perintah Ali . Dia mendesaknya untuk membalas kematian Utsman, atau kalau tidak dia akan menyerang kedudukan Khalifah bersama-sama dengan tentaara Syiria. Desakan Muawiyyah akhirnya tertumpah dalam perang Siffin. Dalam pertempuran sengit antara pasukan Ali dan pasukan Muawiyyah itu, hampir – hampir pasukan Muawiyyah terkalahkan.
          Tetapi, pada saat demikian itu, Amr bin Ash menasehati Muawiyyah agar pasukannya mengangkat mushaf – mushaf Al-Qur’an di ujung lembing mereka sebagai pertanda seruan untuk damai. Ali menasihatkan pasukannya agar mereka tidak tertipu dengan tindakan itu, dan meneruskan peperangan hingga akhir, tetapi malah terjadi pepecahan diantara mereka sendiri, sehingga Ali terpaksa menghentikan peperangan dan berjanji untuk menerima takhim.
Peristiwa takhim yang justru merugikan Ali mengakibatkan banyak pengikut Ali telah ingkar yang kemudian hari di sebut dengan kaum Kawarij. Oleh karna itu umat islam pada saat ituterbagi menjadi tiga golongan yaitu : Bani Umayyah yang di pimpin Muawiyyah, Syiah pendukung Ali dan kaum Kawarij. [1]
2.2.                 Masa KejayaanBani Umayyah
          Di zaman muawiyyah Uqban bin Nafi’ menguasai Tunis dan disebelah timur Muawiyyah dapat daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afghanistan sampai ke Kabul. Ekpansi ke timur diteruskan di zaman Abd Al-Malik di bawah Al-Hajjaj bin Yusuf dan mengusai Balkh, Bukhara, Khawarizm, Farghana, dan Samarkand. Tentaranya juga sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab sampai ke Multan.[2]
          Ekspansi ke barat terjadi di zaman Al-Walid. Musa bin Nushair menguasai Al-Jazair dan Maroko. Thariq bin Ziyad menyerang ke spanyol dan dapat menguasai Toledo, Sevilla, Malaga, Elvira, dan Cordova. Pulau pulau yang terdapat di Laut Tengah, Mallorca, Corsica, Sardinia, Crete, Rhodes, Cyprus dan sebagian dari Sicilia jatuh ke tangan islam di zaman Bani Umayyah. Daerah daerah yang di kuasai islam di zaman Bani Umayyah adalah Spanyol, Afrika Utara, Syiria, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak, sebagian dari Asia Kecil Persia, Afghanistan, daerah daerah yang sekarang disbut Pakistan, Turkmenia, Uzbek, dan Kirgis (di Asia Tengah). Ekspansi yang di lakukan Bani Umayyah inilah yang membuat islam menjadi  negara besar di Zaman Itu.[3]
          Masjid masjid di luar semenanjung Arab di bangun pada zaman Bani Umayyah. Katedral St. Jhon di Damaskus di ubah menjadi masjid. Di Yarusallem Abd Al-Malik membangun masjid Al-Aqsa. Monumen terbaik yang di tinggalkan pada zaman ini adalah Qubbah As-Sahr yang terletak di Al-Quds (Yarusallem). Selain membangun masjid masjid, pada zaman Bani Umayyah mendirikan istana yaitu, Qusayr Amrah dan Al-Mushatta. Itu lah kemajuan yang di capai pada zaman Bani Umayyah.[4]
2.3.                 Masa Kemunduran dan Kehancuran Bani Umayyah
Pada masa setelah ke Khalifahan Umar bin Abd Al-Aziz, Pemerintahan Bani Umayyah terus menurun.Pemerintahan Bani Umayyah di gulingkan oleh Bani Abbas yang bersekutu dengan Abu Muslim Al-Khurasani. Marwan bin Muhammad Khalifah terakhir Bani Umayyah melarikan diri ke mesir, di tangkap dan dibunuh di sana. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor tersebut antara lain adalah :
1.      Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi arab.
2.      Latar belakang terbentuknya Bani Umayyah tidak bisa di pisahkan dari konflik konflik politik yang terjadi di masa Ali. Sisa sisa Syiah dan Kaum Khawarij terus menjadi gerakan oposisi.
3.      Sikap hidup mewah para pemimpinya.
4.      Munculnya kekuatan baru yang di pelopori oleh keturunan Al-Abbas bin Abd Al-Muthalib.[5]
2.4.                 Khalifah khalifah pada masa Bani Umayyah
Muawiyah I bin Abu Sufyan (41-61 H / 661-680 M), Yazid I bin Muawiyah (61-64 H / 680-683 M), Muawiyah II bin Yazid (64-65 H / 683-684 M), Marwan I bin al-Hakam (65-66 H / 684-685 M), Abdul-Malik bin Marwan (66-86 H / 685-705 M), Al-Walid I bin Abdul-Malik (86-97 H / 705-715 M), Sulaiman bin Abdul-Malik (97-99 H / 715-717 M), Umar II bin Abdul-Aziz (99-102 H / 717-720 M), Yazid II bin Abdul-Malik (102-106 H / 720-724 M),
Hisyam bin Abdul-Malik (106-126 H / 724-743 M), Al-Walid II bin Yazid II (126-127 H / 743-744 M), Yazid III bin al-Walid (127 H / 744 M), Ibrahim bin al-Walid (127 H / 744 M),
Marwan II bin Muhammad(127-133 H / 744-750 M).6

BAB III
PENUTUP
3.1.             Kesimpulan
Dinasti Bani Umayyah di dirikan oleh Muawiyyah ( gubernur di Syam /Syria, pada zaman pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib ). Terbentuknya Bani Umayyah tidak lepas dari sisa – sisa konflik pada zaman Khalifah Ustman bin Affan. Sistem pemerintah yang di pakai di zaman Bani Umayyah ini adalah sistem monarki. Puncak kejayaan Bani Umayyah adalah pada zaman Khalifah Al-Walid I bin Abdul-Malik dan setelah Khalifah Al-Walid I pemerintahan Bani Umayyah terus mengalami penurunan dan di tumbangkan oleh Bani Abbasiyyah.

3.2.             Saran dan Penutup

Berbicara mengenai sejarah, maka sejarah merupakan ilmu yang tidak akan pernah ada habisnya. Ingatlah, orang yang cerdas adalah orang yang belajar dari sejarah.Sering kali kita lupa bahwa “meskipun” berkisah mengenai masa lampau, tapi sejarah begitu penting bagi perjalanan suatu bangsa.Demikian makalah ini kami buat, kamimohonmaafjikaadakesalahan kata dalam penulisan makalah ini.Kami berharap saran serta kritik membangun demi perbaikan penulisan, agar makalah ini sempurna.








Daftar Pustaka
Ahmad Zodi, M.Ag. 2015.SejarahPeradaban Islam.Mataram: IAIN Mataram.
SamsulMunir Amin, M.A. 2009.SejarahPeradaban Islam. Jakarta: AMZAH.
Dr. BadriYatim, M.A. 2010. Sejarahperadaban Islam.Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.





[1]Ahmad Zodi, M.Ag , Sejarah Peradaban Islam, (Mataram: IAIN Mataram, 2015) Cet. 1, hlm.67.


[2]Drs. Samsul Munir Amin, M.A., Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta: AMZAH, 2009), hlm.23.
[3]Ibid.,hlm.24.
[4]Ibid.,hlm.25.
[5]Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah peradaban Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), hlm.48-49.
6Ahmad Zohdi, M.Ag, op.cit., hlm. 69.