Berikut
adalah contoh makalah yang baik…
Jika
salah tolong di beri masukan…
Terima
kasih….
Judul makalah : sejarah peradaban islam pada masa bani umayyah...
Judul makalah : sejarah peradaban islam pada masa bani umayyah...
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
LatarBelakang
Sejarah Peradaban
Islam adalah sesuatu yang wajib kita ketahui sebagai umat Islam,
karena dari Sejarah Peradaban Islam
tersebut kita dapat belajar banyak hal dan banyak nilai-nilai moral yang
kita dapat seperti mempelajari hasil kebudayaan pada suatu peradaban dan sistem pemerintahannya.
Dari sinilah kita akan memperoleh nilai-nilai sosial, moral, budaya,
pendidikan dan politik. Kesemuanya itu dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita,
maka hal inilah yang melatar belakangi disusunnya makalah ini.
1.2.
Rumusan Masalah
Dari
latarbelakangdiataskamidapatmerumuskanbeberapamasalah :
·
Sejarah berdirinya Bani
Umayyah
·
Masa kejayaan Bani Umayyah
·
Masa kemunduran Bani
Umayyah
·
Khalifah khalifah pada masa
Bani Umayyah
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingindicapaiolehkami, diantaranyaadalah :
·
UntukmengetahuisejarahberdirinyaBaniUmayyah
·
Untukmengetahuimasa-masakejayaanBaniUmayyah
·
Untukmengetahuimasa kemundurandankehancuranBaniUmayyah
·
Untuk mengetahui Khalifah
khalifah pada masa Bani Umayyah
·
SebagaitugaskelompokuntukmemenuhitugasmatakuliahSejarahPeradaban
Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Sebutan daulat umayyah berasal dari Umayyah bin Abdi
Syams bin Abdi Manaf. Ketika Ali bin Abi Thalib naik menggantikan kedudukan
Khalifah Ustman bin Affan, Muawiyyah selaku gubernur di Syam ( Syria )
membentuk partai yang kuat dan menolak untuk memenuhi perintah perintah Ali .
Dia mendesaknya untuk membalas kematian Utsman, atau kalau tidak dia akan
menyerang kedudukan Khalifah bersama-sama dengan tentaara Syiria. Desakan
Muawiyyah akhirnya tertumpah dalam perang Siffin. Dalam pertempuran sengit
antara pasukan Ali dan pasukan Muawiyyah itu, hampir – hampir pasukan Muawiyyah
terkalahkan.
Tetapi,
pada saat demikian itu, Amr bin Ash menasehati Muawiyyah agar pasukannya
mengangkat mushaf – mushaf Al-Qur’an di ujung lembing mereka sebagai pertanda
seruan untuk damai. Ali menasihatkan pasukannya agar mereka tidak tertipu
dengan tindakan itu, dan meneruskan peperangan hingga akhir, tetapi malah
terjadi pepecahan diantara mereka sendiri, sehingga Ali terpaksa menghentikan
peperangan dan berjanji untuk menerima takhim.
Peristiwa takhim yang justru merugikan Ali mengakibatkan
banyak pengikut Ali telah ingkar yang kemudian hari di sebut dengan kaum
Kawarij. Oleh karna itu umat islam pada saat ituterbagi menjadi tiga golongan
yaitu : Bani Umayyah yang di pimpin Muawiyyah, Syiah pendukung Ali dan kaum
Kawarij. [1]
2.2.
Masa KejayaanBani Umayyah
Di zaman
muawiyyah Uqban bin Nafi’ menguasai Tunis dan disebelah timur Muawiyyah dapat
daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afghanistan sampai ke Kabul. Ekpansi
ke timur diteruskan di zaman Abd Al-Malik di bawah Al-Hajjaj bin Yusuf dan
mengusai Balkh, Bukhara, Khawarizm, Farghana, dan Samarkand. Tentaranya juga
sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab sampai
ke Multan.[2]
Ekspansi
ke barat terjadi di zaman Al-Walid. Musa bin Nushair menguasai Al-Jazair dan
Maroko. Thariq bin Ziyad menyerang ke spanyol dan dapat menguasai Toledo,
Sevilla, Malaga, Elvira, dan Cordova. Pulau pulau yang terdapat di Laut Tengah,
Mallorca, Corsica, Sardinia, Crete, Rhodes, Cyprus dan sebagian dari Sicilia
jatuh ke tangan islam di zaman Bani Umayyah. Daerah daerah yang di kuasai islam
di zaman Bani Umayyah adalah Spanyol, Afrika Utara, Syiria, Palestina,
Semenanjung Arabia, Irak, sebagian dari Asia Kecil Persia, Afghanistan, daerah
daerah yang sekarang disbut Pakistan, Turkmenia, Uzbek, dan Kirgis (di Asia
Tengah). Ekspansi yang di lakukan Bani Umayyah inilah yang membuat islam
menjadi negara besar di Zaman Itu.[3]
Masjid
masjid di luar semenanjung Arab di bangun pada zaman Bani Umayyah. Katedral St.
Jhon di Damaskus di ubah menjadi masjid. Di Yarusallem Abd Al-Malik membangun
masjid Al-Aqsa. Monumen terbaik yang di tinggalkan pada zaman ini adalah Qubbah
As-Sahr yang terletak di Al-Quds (Yarusallem). Selain membangun masjid masjid,
pada zaman Bani Umayyah mendirikan istana yaitu, Qusayr Amrah dan Al-Mushatta.
Itu lah kemajuan yang di capai pada zaman Bani Umayyah.[4]
2.3.
Masa Kemunduran dan Kehancuran Bani Umayyah
Pada masa setelah ke Khalifahan Umar bin Abd Al-Aziz,
Pemerintahan Bani Umayyah terus menurun.Pemerintahan
Bani Umayyah di gulingkan oleh Bani Abbas yang bersekutu dengan Abu Muslim
Al-Khurasani. Marwan bin Muhammad Khalifah terakhir Bani Umayyah melarikan diri
ke mesir, di tangkap dan dibunuh di sana. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor tersebut antara
lain adalah :
1.
Sistem
pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi
tradisi arab.
2.
Latar
belakang terbentuknya Bani Umayyah tidak bisa di pisahkan dari konflik konflik
politik yang terjadi di masa Ali. Sisa sisa Syiah dan Kaum Khawarij terus
menjadi gerakan oposisi.
3.
Sikap
hidup mewah para pemimpinya.
4.
Munculnya
kekuatan baru yang di pelopori oleh keturunan Al-Abbas bin Abd Al-Muthalib.[5]
2.4.
Khalifah
khalifah pada masa Bani Umayyah
Muawiyah I bin Abu
Sufyan (41-61 H / 661-680 M), Yazid I bin Muawiyah
(61-64 H / 680-683 M), Muawiyah II bin Yazid (64-65 H / 683-684 M), Marwan I bin al-Hakam
(65-66 H / 684-685 M), Abdul-Malik bin Marwan (66-86 H / 685-705 M), Al-Walid I bin
Abdul-Malik (86-97 H / 705-715 M), Sulaiman bin Abdul-Malik
(97-99 H / 715-717 M), Umar II bin Abdul-Aziz (99-102 H / 717-720 M), Yazid II bin Abdul-Malik
(102-106 H / 720-724 M),
Hisyam bin Abdul-Malik
(106-126 H / 724-743 M), Al-Walid II bin Yazid II (126-127 H / 743-744 M), Yazid III bin al-Walid
(127 H / 744 M), Ibrahim bin al-Walid (127 H / 744 M),
Marwan II bin
Muhammad(127-133 H / 744-750 M).6
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dinasti
Bani Umayyah di dirikan oleh Muawiyyah ( gubernur di Syam /Syria, pada zaman
pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib ). Terbentuknya Bani Umayyah tidak
lepas dari sisa – sisa konflik pada zaman Khalifah Ustman bin Affan. Sistem
pemerintah yang di pakai di zaman Bani Umayyah ini adalah sistem monarki.
Puncak kejayaan Bani Umayyah adalah pada zaman Khalifah Al-Walid I bin
Abdul-Malik dan setelah Khalifah Al-Walid I pemerintahan
Bani Umayyah terus mengalami penurunan dan di tumbangkan oleh Bani Abbasiyyah.
3.2.
Saran dan Penutup
Berbicara mengenai sejarah,
maka sejarah merupakan ilmu yang tidak akan pernah ada habisnya. Ingatlah, orang yang
cerdas adalah orang yang belajar dari sejarah.Sering kali kita lupa bahwa “meskipun”
berkisah mengenai masa lampau, tapi sejarah begitu penting bagi perjalanan suatu bangsa.Demikian makalah ini
kami buat, kamimohonmaafjikaadakesalahan kata dalam penulisan makalah ini.Kami berharap
saran serta kritik membangun demi perbaikan penulisan, agar makalah ini sempurna.
Daftar
Pustaka
Ahmad Zodi, M.Ag. 2015.SejarahPeradaban
Islam.Mataram: IAIN Mataram.
SamsulMunir Amin, M.A. 2009.SejarahPeradaban Islam. Jakarta: AMZAH.
Dr. BadriYatim, M.A. 2010. Sejarahperadaban Islam.Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.